"Pada rapat terbatas kemarin, presiden minta di bulan Oktober itu, Koperasi Merah Putih harus sudah mulai operasional, pembiayaan sudah disiapkan, fasilitas lainnya juga sudah harus siap," ujar Ferry Juliantono di Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung Sabtu (10/5/2025).
Menurut Ferry, nantinya Koperasi Merah Putih akan menyediakan enam sektor yaitu seperti kantor koperasi, simpan pinjam, apotik desa, klinik desa, hingga gudang penyimpanan dan armada truk.
Enam sektor itu disiapkan berdasarkan tinjauan masalah yang terjadi di masyarakat.
Seperti kegiatan simpan pinjam, dipersiapkan agar masyarakat tidak meminjam uang ke bank keliling atau pinjol.
Kemudian untuk gudang, Ferry menjelaskan bahwa Presiden Prabowo ingin masyarakat bisa menjadi agen atau distributor kebutuhan, seperti penyediaan pupuk hingga Gas Elpiji ukuran 3 kilogram.
"Top downnya negara hadir memberikan gagasan dan anggaran, tapi soal teknisnya itu diberikan ke Desa melalui musyawarah," katanya.
Saat ini Presiden Prabowo tengah mencari solusi atau gaya baru untuk sistem ekonomi nasional. Di mana, selama ini sistem perekonomian Indonesia hanya menguntungkan korporasi.
"Pak Presiden sedang berfikir besar bagaiamana merubah sistem ekonomi kita, sistem kita terlalu memberikan porsi yang besar pada usaha atau korporasi, jeleknya bisa jadi oligariki," ucapnya.
Oleh karena itu alasan kuat presiden mencanangkan Koperasi Merah Putih lantaran koperasi merupakan gagasan yang paling cocok untuk menunjang perekonomian bangsa.
"Kita tidak boleh lupakan Badan Usaha Koperasi yang sudah dicanangkan founding father kita, koperasi merupakan hal yang paling cocok untuk bangsa kita," ujarnya. (*)